Happy Birthday Kribo Cilik : Terima Kasih Untuk 17 Tahunnya

Time flies fast. Waktu bergerak dengan cepat.

Masih teringat kebiasaannya untuk nemplok di punggung saat berjalan-jalan. Tidak akan hilang juga dari ingatan di saat kamu ingin bapakmu dan ibumu mengangkat masing-masing sebelah tanganmu sambil berkata “satu, dua, tiga”. Tidak peduli bapak ibumu ngos-ngosan karenanya. Berulang-ulang kamu minta melakukannya.

Naik di delman itu kesukaanmu. Bisa 10 kali kamu minta berkeliling. Duduk di depan dan biasanya sang supir yang sudah kenal akan memberikan cemeti. Dan, kamu bergaya seakan sedang mengendalikan kuda seperti seorang sais sejati.

Terbayang juga, muka kecewamu ketika nilai hasil ujian SD tidak bisa memenuhi syarat masuk SMP Negeri. Kecewa. Kesal.

Bapakmu memang keras kepala.

Tidak susah sebenarnya, dan memang kebetulan dana tersedia, untuk memindahkan sekolahmu ke SMP Negeri favorit, tapi bapakmu yang memang suka ngeyel menolak.  Kamu tidak menuntut, meminta atau sekedar mengeluarkan pendapat, tetapi tetangga-tetangga semua mengkritik keputusan bapakmu untuk tetap memilih sebuah sekolah swasta, yang kerap dianggap sekolah anak buangan, sebagai tempatmu belajar selama 3 tahun.

Untungnya, dengan pelajaran dari sebelumnya, akhirnya kamu berhasil menunjukkan diri kalau kamu mampu. Tanpa bantuan siapapun kamu bisa menunjukkan kalau kamu bisa masuk ke SMA Negeri dengan hasil usaha sendiri. Bukan hasil dari bapakmu dan ibumu.

Sekarang kamu akan segera punya SIM, yang artinya kamu bisa menagih janji bapakmu untuk bisa membawa mobil kalau perlu. Meski sebenarnya yang untung bapakmu, punya supir cadangan kalau bepergian jarak jauh.

Tidak terasa nak.

Semua itu sudah kita alami bersama.


Tidak terasa nak. Kribo cilik.

Semua itu sudah kita lalui bersama.

Tujuhbelas tahun tepatnya.

Ya, hari ini sudah selama itulah perjalanan kita bersama. Sejak bayimu yang beratnya hanya 2,6 kilogram saja lahir ke dunia.

Banyak sekali hal-hal yang kalau sekarang diingat kerap membuat bapakmu tersenyum. Tidak sedikit juga momen yang kerap membuat bapakmu senang dan bangga, seperti kebiasaan “sombongmu” untuk tidak mau menerima bantuan dari orang lain, selain bapakmu.

Sesuatu yang memang bapakmu sudah lakukan selama ini.

Sedikit pertanda, kalau ibu dan bapakmu bisa memberikanmu harga diri dan berusaha menjadi orang dengan “tangan di atas” dan bukan yang “tangannya di bawah”.

Tujuhbelas tahun, kribo cilik!

Terima kasih!

Sudah begitu banyak yang kamu berikan kepada kami, Nak. Sudah tidak terhitung pelajaran yang kamu berikan kepada kami, kedua orangtuamu untuk menjadi orangtua. Tidak terhitung hal yang kamu ajarkan, meski kamu tidak menyadarinya, agar kami menjadi orang yang lebih baik.

Semoga saja, kami sebagai orangtua, sudah memberikan sesuatu yang serupa untuk hidupmu di masa depan.

Dan, jangan lupa rasa bahagia yang menyertai kami sejak kamu menjadi bagian dari kehidupan keluarga kami.

Terima kasih nak. Terima kasih banyak sekali.

Untuk 17 tahun kebersamaan kita.  Untuk semua yang sudah kita jalani bersama.

Semua doa yang terbaik dari kami untukmu di hari jadimu yang ke-17.

Happy BIrthday, Kribo Cilik!

(Edisi melanggar janji sendiri untuk hanya menerbitkan artikel pada Minggu untuk blog ini. Rasanya jadwal itu tidak sepenting sebuah jurnal kecil untuk mengingatkan kami rasa bersyukur memiliki kamu Nak)

5 thoughts on “Happy Birthday Kribo Cilik : Terima Kasih Untuk 17 Tahunnya”

  1. Selamat ulang tahuuuun mas Kribo hehehe semoga yang disemogakan segera terwujud. Sehat selalu, bahagia selalu, dan dilancarkan dalam segala rencana yang telah dibuat, juga dimudahkan dalam meraih mimpi-mimpi ke depan. Semoga bisa jadi kebanggaan orang tua, dan sukses 😀

    Reply

Leave a Reply to My Blog My Daily Cancel reply