Kucing-kucing liar di sepanjang jalan Wahid Hasyim, mulai Hotel Grand Cemara hingga perempatan Jalan Agoes Salim (Sabang), termasuk bernasib baik.
Bukan apa-apa, setiap hari mereka bisa makan nasi bungkus spesial.
Benar-benar spesial dibuat untuk mereka dan bukan nasi bungkus sisa.
Entah siapa namanya, tapi di kawasan itu memang dikenal ada seorang wanita (ibu-ibu) penyayang kucing. Setiap sore ia akan berjalan dari arah Grand Cemara sampai Sarinah sambil membawa kertas nasi, bungkusan plastik, dan plastik berisi makanan, sepertinya nasi yang sudah diaduk dengan ikan.
Ia kemudian akan membagikan kepada kucing yang ada di sepanjang jalan itu. Tidak heran biasanya pada jam tertentu di sore hari, para kucing liar bergerombol di beberapa titik menunggu kedatangan si wanita.
Ketika sang wanita muncul, mereka biasanya langsung berkerumun.
Kalau tidak percaya, coba saja menunggu di sepanjang jalan itu antara pukul 3.30-4.30. Besar kemungkinan Anda bisa melihat sendiri tentang hal ini.
Karena saya pernah beberapa kali mengobrol dengan sang ibu.
(Stasiun Tebet, di atas Commuter Line yang gelap dan tidak berjalan karena ad gangguan listrik. Jam menunjukkan pukul 17.46 dan belum ada tanda-tanda kereta mau jalan lagi.. Nasiibbb ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜ðŸ˜)